Sabat Untuk Semua
Dalam pengertian dasarnya, sabat berarti ‘berhenti’, ‘beristirahat’, ‘melepaskan’ diri dari sesuatu. Kemudian dari pengertian ini dibakukan ke dalam sebuah Mishnah di dalam traktat Shabbah dan Erubim. Di sini kemudian terlihat bentuk-bentuk konkrit larangan-larangan tentang Sabat. Salah satu larangan yang ada adalah mengirik/menampi/memisahkan bulir gandum yang bernas dari kotoran atau dari bulir yang tidak berisi. Bisa dibayangkan bahwa pada saat itu, kehidupan umat
Tuhan sungguh melakukan aturan-aturan yang sudah disepakati dengan taat.
Namun, kehadiran Tuhan Yesus yang diceritakan oleh Markus pada Markus 2:23-3:6 menggambarkan bahwa pada kenyataannya, umat pada saat itu tidak sedang menghidupi salah satu Hukum Taurat (kuduskanlah hari sabat). Umat Tuhan pada saat itu melakukan hal-hal yang hanya sekedar tertulis saja. Mereka tidak mengetahui makna dari pengudusan hari Sabat.
Ke’gagal paham’ an inilah yang kemudian mencari cara Tuhan Yesus untuk kembali meluruskan nilai dasar dari ‘kuduskanlah hari Sabat’. Tuhan Yesus mengingatkan bahwa manusia diciptakan bukan untuk hari sabat, melainkan hari Sabat diciptakan untuk manusia. Hari Sabat diciptakan untuk kebaikan-kebaikan manusia, dan bukan sebaliknya. Pada hari Sabat, bukan berarti manusia hanya mengkhususkan diri untuk beribadah dan mengesampingkan pekerjaan-pekerjaan baik. Namun, manusia juga harus terus melakukan karya-karyaNya di tengah dunia.
Firman yang sama juga berlaku pada saat ini. Seringkali kita hanya mementingkan hubungan kita dengan Tuhan. Kita berdandan sangat rapi saat akan pergi ke gereja. Kita mempersiapkan uang persembahan dengan rapi untuk kita masukkan ke dalam kantong-kantong persembahan. Kita mengagungkan Tuhan dengan seluruh hidup kita. Sungguh kebaikan-kebaikan yang berkenan di hati Tuhan. Namun, apakah hanya itu tugas kita? Tidak! Tuhan ingin kita di hari sabat juga terus peduli terhadap sesama kita. Tuhan ingin kita mencintai sesama seperti kita mencintai Tuhan.
Di hari Sabat, manusia diajak untuk melihat manusia dan Allah secara bersama-sama.