Roh Kudus Menguduskan Kebhinekaan
Kintsugi, adalah kata dari jepang yang berasal dari huruf kanji ‘kin’ yang berarti emas, dan ‘tsukorou’ yang berarti perbaikan. Secara hurufiah, kintsugi berarti ‘perbaikan dari emas’. Ini adalah sebuah karya seni Jepang, yaitu teknik menyambungkan/memperbaiki keramik yang pecah menggunakan emas, perak, atau platina. Dengan seni ini, maka keramik yang sudah diperbaiki justru akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dibalik keindahannya, karya seni ini memiliki filosofi bahwa kehidupanyang baik, yang kemudian hancur oleh berbagai macam penyebab bukan tidak mungkin untuk menjadi kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Seringkali, kita bilang bahwa perbedaan, luka masa lalu, penghianatan, perselingkuhan, dendam, perbuatan tidak baik, terror, dan sebagainya hanya akan menimbulkan luka dan rasa sakit. Tentu hal itu tidak salah. Sebuah kepercayaan yang sudah hilang tentunya akan merusak sebuah hubungan. Perbedaan yang terus dibesar-besar kan akan membuat jurang pemisah. Luka masa lalu yang terus saja didengungkan setiap hari, akan memperbesar luka tersebut. Perselingkuhan yang tidak diakhiri dengan pertobatan akan menghancurkan keluarga. Dendam yang menggelora dalam hati yang tidak disertai dengan pengampunan yang tulus tanpa syarat, akan menyulut api pertikaian.
Karena dosa, maka hubungan antar manusia menjadi rusak/retak/pecah. Dalam kerusakan itulah kita membutuhkan ‘kin’, emas, yang membuat relasi itu jadi indah kembali.
Jika keramik disambungkan dengan emas, maka hati kita, relasi kita, serta komunikasi kita yang sudah hancur karena dosa, perbedaan, kecurigaan, kemarahan, dendam, dan sebagainya, membutuhkan Roh Kudus. Dia-lah Penghibur yang akan terus tinggal dalam benak kita. Roh Penghibur ini akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Umat yang tidak percaya akan dibuat percaya. Roh kebenaran juga akan memimpin kita dalam seluruh kebenaran hidup. (Yoh.16:13)
Dengan kita membiarkan diri dikuasai oleh Roh Kudus, maka kita sedang mau dipimpin dan dikokohkan untuk sebuah kehidupan yang lebih baik. Janganlah kita mau dikuasai oleh ego dan kemarahan kita, serahkan hidup kita untuk dikuasai oleh Roh Kudus, maka dalam keluarga kita, relasi umat beragama, relasi dengan pasangan, relasi pekerjaan, dan sebagainya akan dikokohkan dan semakin diteguhkan.