Belajar Untuk Taat

Membicarakan kata ‘taat’, terdapat sebuah hal yang membuat seseorang sangat sulit untuk melakukan hal ini, KUASA. Kepemilikan kuasa membuat seseorang sangat sulit untuk mengikuti aturan yang berlaku. Lihat saja di jalanan Indonesia, atau Tangerang saja secara khusus. Jika kita berkendara melewati Islamik, maka kita akan menjumpai orang-orang yang merasa memiliki kuasa penuh atas jalanan. Dengan mudah kita akan menjumpai sopir angkot yang akan memarkir angkot mereka di tengah jalan tanpa peduli keberadaan angkot mereka sungguh mengganggu pengendara yang lain. Di sisi yang lain, saat bus penumpang dari Jakarta datang, kita akan melihat para tukang ojek akan memarkir motor mereka ke tengah jalan untuk berebut penumpang.

Para sopir angkot dan tukang ojek tersebut memiliki alasan yang sama, mereka bekerja di jalan, jika mereka tidak melakukan hal itu, maka mereka tidak akan mendapatkan penumpang. Keberanian mereka untuk melanggar ketertiban lalu lintas muncul karena mereka memiliki kelompok yang cukup besar. Mereka merasa dengan keberadaan ‘masa’ yang sejawat dengan mereka, maka keputusan mereka yang salah sekalipun tidak akan menjadi persoalan besar.

Kuasa menjadi ‘penggoda’ utama bagi seseorang untuk menjadi taat. Namun, melalui bacaan Injil kita, Yohanes 12:20-33, kita disadarkan tentang tidak semestinyalah sebuah kuasa kemudian menjadi factor yang merugikan kepentingan manusia. Kita bisa melihat bagaimana Kuasa yang dimiliki Tuhan Yesus justru membuat Tuhan Yesus ingin menyempurnakan visiNya dalam dunia, keselamatan bagi manusia.

Tuhan Yesus tidak terbelenggu oleh kuasa yang melekat dalam diriNya. Tuhan Yesus justru memperlihatkan bahwa Dia lebih setia pada Bapa dibandingkan kuasa-kuasa di dunia.

Tidak mudah untuk menjadi taat di saat kita berkuasa. Namun Tuhan mengajarkan bahwa melalui ketaatan kita pada Firman Tuhan, aturan-aturan masyarakat, norma-norma hukum, dan hal-hal lain yang disepakati bersama maka akan tercipta damai sejahtera. Melalui ketaatanNya terhadap kehendak Bapa, Tuhan menyelamatkan manusia.

Melalui ketaatan kita pada kehendak Tuhan Yesus, hal apakah yang bisa kita perbuat?