Kemuliaan Allah Pada Wajah Kristus
Pada Minggu ini kita memperingati minggu transfigurasi. Transfigurasi berasal dari kata transfiguration yang berarti perubahan dalam bentuk atau penampakan berkaitan dengan meninggikan, memuliakan atau perubahan spiritual. Pada minggu ini kita bersama memperingati bagaimana Tuhan Yesus dimuliakan di atas Gunung. Kemuliaan yang ada padaNya bukan karena manusia, melainkan karena Dia adalah Allah yang hadir sebagai manusia.
Sebelum kejadian di gunung tersebut, dalam pasal sebelumnya, kita mendapatkan beberapa pengakuan tentang siapa itu Tuhan Yesus dari sudut pandang para muridNya. Ada yang menganggap bahwa Tuhan Yesus adalah Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan dia Elia, ada pula yang mengatakan bahwa Dia adalah satu dari para nabi, dan Petrus mengatakan bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias (Markus 8:28-29).
Nampaknya, kejadian di gunung kali ini ingin menjadi sebuah penegas bahwa kemuliaan yang ada pada Tuhan Yesus bukanlah kemuliaan yang ‘diberikan’ oleh manusia. Di atas gunung, kita mendengar dan mengetahui bahwa segala Kuasa dan Kemuliaan yang melekat padaNya adalah karena Allah. Tuhan Yesus adalah Anak Allah, Dia adalah Allah yang menjadi sama dengan manusia.
Petrus, Yohanes, dan Yakobus adalah saksi kemuliaan Allah sungguh nyata dalam diri Tuhan Yesus. Mereka bertiga adalah saksi yang tidak bisu. Mereka menjadi saksi hingga kita bersama pada saat ini bisa mengalami sukacita dan penebusan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Peristiwa di gunung bukan hanya tentang bagaimana kita melihat kemuliaan Allah melekat pada Tuhan Yesus. Peristiwa tersebut lebih lagi mengajak kita untuk segera mengabarkan tentang kemuliaanNya, tentang segala yang dikatakan dan diperbuatNya, tentang keselamatan yang kita dapatkan daripadaNya.
Selamat merasakan kemuliaanNya hadir melingkupi kita, selamat bersaksi hingga seluruh dunia merasakan kemuliaanNya melekat dalam diri kita.