Menghidupi Kasih

Membicarakan tentang kasih menjadi hal yang sangat membosankan. Tak jarang, jika khotbah pada hari minggu membicarakan atau bertemakan kasih, sebagian jemaat akan menunjukkan ‘kebosanan’nya dengan mengambil warta gereja, atau telepon pintar mereka dan mulai focus pada apa yang dianggapnya pantas mendapatkan perhatian lebih.

Kasih memang menjadi ‘gambar’ dari kehidupan orang Kristen. Dari sejak Kristus datang ke dunia dan mengorbankan diriNya bagi manusia, kehidupan Kristiani sangat diwarnai dengan kasih. Bahkan Kasih menjadi identitas orang Kristen. Namun, apakah kenyataan yang terjadi pada saat ini demikian?

Sebagian gereja sangat focus pada pembangunan gedung gereja mereka sendiri dan melupakan tugas serta tanggung jawabnya di tengah dunia. Gereja dibentuk untuk menjadi terang di tengah dunia, namun banyak yang mengaku diri gereja justru terlalu sibuk dengan apa yang terjadi di dalam gereja. Mereka sibuk mengumpulkan uang persembahan untuk membangun gedung yang aman, nyaman, dan megah, tapi lupa untuk menjadi kepanjangan tangan Tuhan di tengah dunia.

Sebagian anggota gereja rela bertengkar mati-matian dengan anggota gereja yang lain hanya untuk menunjukkan pendapatnyalah yang paling benar dibandingkan lainnya. Ada juga yang berkata bahwa kasih sudah tidak relevan di dunia yang egois ini.

Menghidupi kasih yang Tuhan Yesus ajarkan bukan hal yang mudah memang. Tak jarang kita bingung harus menerapkan dari mana. Mengasihi keluarga sudah, mengasihi diri sendiri sudah, mengasihi gereja melalui pelayanan sudah, apalagi?

Mengasihi Tuhan, mengasihi sesama seperti diri sendiri. Berarti kita harus mengasihi segala hal yang Tuhan ciptakan di dunia ini. jika selama ini kita sudah bisa mengasihi diri sendiri, sudah juga bisa mengasihi sesama, bagaimana dengan alam ciptaan pemberian Tuhan, bagaimana dengan mereka yang ada di luar kekristenan yang juga membutuhkan kasih kita? Hal inilah yang sedang dilakukan oleh GKI Karawaci, meskipun sedang diperhadapkan terhadap pembangunan gedung baru yang tidak mudah, namun mengasihi sesama terus diperjuangkan dan dilakukan.

Kasih Tuhan Yesus dilimpahkan bagi setiap manusia dan seluruh ciptaanNya. Jika demikian, akankah kita mau meneladaniNya? meneladaniNya, berarti menghidupi kasihNya. Menghidupi KasihNya berarti membiarkan Dia mengendalikan hidup kita. Membiarkan Dia mengendalikan hidup kita berarti ego tak lagi berkuasa, meskipun dunia ini egois.