Mana Pakaian Pestamu?
Hal kerajaan Sorga digambarkan sebagai sebuah pesta jamuan kawin. Pesta tersebut adalah pesta yang meriah nan megah. Raja memiliki daftar undangan yang menurutNya pantas untuk mendapatkan undangan dan berpesta bersamaNya. Namun mereka yang dianggap layak menerima undangan dan hadir dalam jamuan pesta itu, tidak memenuhi undangan tersebut. Hal itu mendatangkan kekecewaan dalam hati raja.
Oleh karena itu, raja tersebut mengalihkan undangannya kepada semua orang yang ada di jalan. Mereka adalah orang-orang baik dan yang jahat. Undangan berhasil mengumpulkan semua orang dan memenuhi ruangan. Namun ada seorang undangan yang datang ke dalam pesta dengan tidak mengenakan pakaian pesta. Hal ini sangat mendukakan dan membuat hati raja dan membuat raja kecewa.
Hal kerajaan sorga = pesta jamuan kawin. Raja=Tuhan. Para undangan=mereka yang dianggap layak namun tidak menyambut undangan tersebut dengan baik. Orang-orang di jalan=kita, manusia, yang baik dan yang jahat, dan yang sebenarnya tidak layak untuk menerima undangan pesta. Pakaian pesta=kesungguhan hati untuk menghargai Raja sebagai pemilik Kerajaan Sorga.
Di manakah ada pakaian pesta yang dibuat dengan asal-asalan? Di manakah ada pakaian pesta yang tidak mengundang decak kagum? Di manakah ada pakaian pesta yang tidak indah? Di manakah ada pakaian pesta yang tidak membuat orang yang melihat dan memakainya merasa sukacita?
Pada saat Tuhan mengundang kita untuk ambil bagian dalam pestaNya, bukan berarti menjadi seorang Kristen kita adalah orang yang kaya dan bisa memiliki pakaian bagus untuk bisa pergi ke gereja. Menjadi seorang Kristen tidak berarti kemudian kita tidak boleh hidup sederhana.
Dalam perumpamaan ini, Tuhan menginginkan kita datang dengan sukacita. Tuhan ingin kita memuliakan Dia dengan sukacita, dengan kesungguhan hati. Tuhan mengundang kita dan keluarga kita untuk datang kepadaNya dengan sukacita, melayaniNya dengan sukacita, beribadah dengan sukacita, mengingatkan anggota keluarga kita dengan sukacita, menegur anggota keluarga kita dengan sukacita.
Tuhan berharap tiap bagian anggota keluarga kita bisa memperlihatkan sukacita itu dalam seluruh hidup, dalam peran sebagai orang tua, peran sebagai anak, peran di dalam keluarga, dan di seluruh tempat.
Selamat bersukacita.