Merendah Di Hadapan Sang Mahakuasa
BILA KURENUNG DOSAKU
Bila kurenung dosaku padaMu, Tuhan, Yang berulang kulakukan dihadapanMu,
Refrein :
Kasih sayangMu perlindunganku.
Di bawah naungan sayapMu damai hatiku. Kasih sayangMu pengharapanku. Usapan kasih setiaMu s'lalu kurindu.
Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda, Iri hati dan benciku kadang menjelma
Disadari atau tidak, hal utama yang seringkali membawa kita jatuh ke dalam dosa adalah karena sikap kita yang angkuh. Kita merasa bahwa diri kita mampu mengendalikan segala sesuatu. Di saat tubuh kita mulai lemah, kita merasa bahwa kita tidak apa-apa, kita tidak perlu berolahraga, minum multivitamin, atau berobat ke dokter dan akhirnya kita menemukan bahwa sakit kita ternyata sudah dalam stadium yang sudah lanjut.
Di saat tubuh kita sudah mulai segar, keangkuhan mulai tumbuh kembali. Kita merasa bahwa kesehatan yang ada pada kita adalah berkat usaha kita sendiri. Rasa sykur kita tak pernah terucap sedikitpun kepada Tuhan. Sampai pada satu titik kita menyalahkan Tuhan ketika kelemahan fisik mulai kita rasakan.
Keangkuhan, kesombongan, membuat hati kita tertutup bahwa ada kuasa lain di balik ‘keperkasaan’ kita sebagai mahluk paling sempurna di muka bumi ini. keangkuhan dan kesombongan kita membawa kita pada sebuah pengagungan diri, menutup hati bahwa sebenarnya manusia tetaplah mahluk yang membutuhkan ‘kekuatan’ di luar dirinya, bahwa sebenarnya manusia adalah mahluk yang lemah.
Di saat kondisi orang lain lebih baik dari kondisi kita, rasa iri sangat gampang menerpa. Keangkuhan dan kesombongan mengajak kita untuk mengatakan bahwa ‘kita lebih pantas menerima hal baik itu dibandingkan dengan mereka’. Iri hati, kesombongan, keangkuhan, akhirnya pun membawa kita pada dosa yang selanjutnya, kebencian.
Dari lagu ini, pada saat perayaan Perjamuan Kudus ini, kita sebuah disadarkan betapa rapuhnya hidup manusia. Keangkuhan dan kesombongan tak ada manfaatnya dibandingkan dengan kasih dan pengorbanan Kristus untuk dosa yang kita lakukan.
Bagaimanapun sempurnanya manusia, karena 1 dosa yang dilakukan, seharusnya manusia menerima kematian. Namun berapa banyak dosa yang yang telah kita lakukan? Sebanyak itu juga Tuhan mengampuni kita, sehingga kita dimampukan untuk hidup hingga saat ini. Jika kini keangkuhan dan kesombongan sudah waktunya untuk kita merendah di hadapan Sang Mahakuasa.