Menyelami Pemikiran Allah
Jika kita sedang dalam permasalahan, jika permasalahan yang kita hadapi tak kunjung selesai, jika sejak kita lahir hingga pada masa kini tak jua kita merasakan kenyamanan dalam hidup. Jika kita melihat keluar dan menemui begitu banyak manusia memperoleh kehidupan yang penuh dengan kenyamanan, jika kita melihat ke jalanan dan menemui begitu banyak orang bisa bersendagurau, jika kita melihat ada begitu banyak mata yang menyiratkan kebahagiaan, jika kita merasakan semua itu sementara kita tak merasa pernah mengecapnya barang sebentar.
Jika keputus asaan mulai menguasai hidup kita, apa yang akan kita lakukan?
Sebagian kita mungkin akan cuek dengan kondisi yang ada, sebagian lain mungkin akan semakin bersemangat untuk mencari jawaban, dan sebagian yang lain mungkin akan menyerah dengan keadaan. Mungkin salah satu dari kita saat ini memilih salah satu yang ada.
Pertanyaan penuh makna di saat berbagai permasalahan menghimpit juga dilontarkan oleh Yeremia dalam Yeremia 15:15-21. Yeremia menanyakan apakah sebenarnya rancangan Tuhan dalam hidupnya sehingga dia merasakan apa yang saat itu dirasakannya?
Manusia dikaruniai akal budi untuk bisa menjawab persoalan- persoalan hidupnya. Bahkan, Tuhan membebasakan manusia untuk memilih jawaban seperti apa yang akan diambil. Dalam hal ini, seringkali manusia menentukan jawaban yang tergesa. Kita lupa bahwa kita tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut seorang diri. Kita membutuhkan orang lain, kita membutuhkan Tuhan. Maka kemudian Tuhan menghendaki kita belajar padaNya. Tuhan juga memanggil kita untuk terus mendekat padaNya dan menimba ilmu dariNya.
Tidak mudah untuk bisa menyelami pemikiran Tuhan, karena siapakah kita yang bisa menyelami pemikiran Allah? Namun, kedatangan Tuhan Yesus ke dunia adalah untuk membuat kita semakin lebih mudah menyelami pemikiranNya. Oleh karena itu, dalam setiap permasalahan hidup kita, kita diajak untuk semakin mendekat pada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengajak kita merenungkan firmanNya melalui Alkitab sehingga kita beroleh hati yang bijaksana.